Singa Melarikan Diri dan Serang Wanita dan Anak-anak di Lahore

Posted on

dan berkeliaran di jalanan ramai di , . Kucing besar itu mengejar dan menyerang seorang wanita dan dua anak-anak di jalanan setempat.

Rekaman CCTV yang dirilis oleh kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), menunjukkan singa yang kabur itu melompati tembok pembatas di sekitar rumah tempat dia dipelihara dan mengejar seorang wanita yang membawa belanjaannya pada Kamis (3/7) malam waktu setempat.

Rekaman video menunjukkan singa itu menerkam dan melompat ke punggung wanita tersebut, hingga menjatuhkannya ke tanah.

Tidak hanya itu, singa tersebut juga menyerang dua bocah berusia tujuh tahun dan lima tahun. Keterangan ayah dari kedua bocah itu, seperti dikutip laporan kepolisian setempat, menyebut sang singa mencakar lengan dan wajah anak-anak itu.

Ketiga korban yang diserang singa itu telah dilarikan ke rumah sakit setempat, namun luka-luka mereka dinyatakan tidak mengancam nyawa.

Menurut keterangan dari ayah kedua bocah yang menjadi korban, sang pemilik singa itu berlari ke luar rumah saat menyadari peliharaannya kabur. Namun, menurut ayah kedua bocah itu, sang pemilik justru tampak “senang melihat singa itu menyerang” orang-orang yang lewat.

Kepolisian setempat mengatakan pada Jumat (4/7) bahwa pihaknya telah menangkap tiga pria terkait insiden serangan singa tersebut.

“Para tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian, membawa serta singa itu. Mereka ditangkap dalam waktu 12 jam setelah kejadian,” kata kantor Deputi Inspektur Jenderal Operasional di Lahore, kepada AFP.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Singa jantan berusia 11 bulan itu telah disita oleh kepolisian dan dikirimkan ke taman margasatwa. Para petugas pada taman margasatwa setempat mengatakan hewan itu dalam kondisi sehat.

Diketahui bahwa memelihara hewan eksotis, terutama kucing besar seperti singa, sebagai hewan peliharaan telah sejak lama dianggap sebagai tanda hak istimewa dan kekuasaan di area Punjab, provinsi terdapat di negara tersebut.

Insiden serupa terjadi pada Desember 2024, ketika seekor singa dewasa kabur dari kandangnya dan berkeliaran di lingkungan lainnya di Lahore, meneror penduduk setempat sebelum ditembak mati oleh seorang petugas keamanan.

Insiden itu mendorong pemerintah provinsi untuk meloloskan undang-undang baru yang mengatur penjualan, pembelian, pengembangbiakan, dan kepemilikan kucing besar. Aturan hukum yang berlaku sekarang mengharuskan pemilik mendapatkan lisensi bagi hewan yang dilarang dipelihara di area permukiman.

Para peternak wajib membayar biaya pendaftaran yang besar, sedangkan peternakan harus memiliki luas minimal 40 ribu meter persegi.

Singa jantan berusia 11 bulan itu telah disita oleh kepolisian dan dikirimkan ke taman margasatwa. Para petugas pada taman margasatwa setempat mengatakan hewan itu dalam kondisi sehat.

Diketahui bahwa memelihara hewan eksotis, terutama kucing besar seperti singa, sebagai hewan peliharaan telah sejak lama dianggap sebagai tanda hak istimewa dan kekuasaan di area Punjab, provinsi terdapat di negara tersebut.

Insiden serupa terjadi pada Desember 2024, ketika seekor singa dewasa kabur dari kandangnya dan berkeliaran di lingkungan lainnya di Lahore, meneror penduduk setempat sebelum ditembak mati oleh seorang petugas keamanan.

Insiden itu mendorong pemerintah provinsi untuk meloloskan undang-undang baru yang mengatur penjualan, pembelian, pengembangbiakan, dan kepemilikan kucing besar. Aturan hukum yang berlaku sekarang mengharuskan pemilik mendapatkan lisensi bagi hewan yang dilarang dipelihara di area permukiman.

Para peternak wajib membayar biaya pendaftaran yang besar, sedangkan peternakan harus memiliki luas minimal 40 ribu meter persegi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *