mengukir sejarah sebagai Muslim pertama yang terpilih sebagai . Sosoknya dijuluki sebagai sosialis demokratis yang sempat menuai penolakan dari para pemegang kekuasaan tradisional dan pemimpin bisnis .
Mamdani yang keturunan India ini, seperti dilansir CNN dan Associated Press, Rabu (5/11/2025), lahir di Uganda dan dibesarkan di Cape Town, Afrika Selatan. Dia pindah ke New York City, bersama orang tuanya, ketika dia masih berusia 7 tahun.
Dia bersekolah di Bronx High School of Science yang bergengsi dan lulus dengan gelar Sarjana Seni dari Bowdoin College. Mamdani adalah putra dari Mahmood Mamdani, seorang profesor di Universitas Columbia, dan Mira Nair, seorang pembuat film India.
Mamdan merupakan anggota dewan negara bagian New York mewakili wilayah Queens. Dia sudah menjabat selama tiga periode. Sebelum menjadi anggota dewan, Mamdani merupakan seorang konselor perumahan dan pernah pernah rapper yang dikenal dengan nama “Mr Cardamom”.
Menurut penasihat kampanye Mamdani, Andrew Epstein, riwayat kariernya sebagai rapper membantu Mamdani secara tidak langsung dalam kampanyenya.
Dia terus menanjak dalam pemilu Wali Kota New York dengan memproduksi serangkaian video media sosial yang konstan, termasuk wawancara dengan para pemilih yang pernah mendukung Trump dalam pilpres 2024 karena tingginya biaya hidup. Dia menjalankan kampanye digital yang inovatif di mana dia berbicara dalam berbagai bahasa dan terhubung dengan para pendukungnya dengan pesan yang berpusat pada keterjangkauan.
Sosok Mamdani mampu menarik perhatian publik melalui usulan kebijakan yang menarik, termasuk pembekuan sewa bagi banyak warga New York, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal. Dalam kampanyenya, dia berjanji untuk membuat kota termahal di AS terjangkau bagi kelas pekerja.
Potensi kemenangan Mamdani mencuat saat dia mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dalam pemilihan pendahuluan pada Juni lalu. Para pemegang kekuasaan tradisional Kota New York, termasuk sektor properti dan bisnis yang peduli dengan identitas sosialis demokratis Mamdani, bersatu mendukung Cuomo dan mendonasikan jutaan dolar untuk kampanye anti-Mamdani.
Para pemimpin bisnis berpendapat bahwa Mamdani akan mengusir orang-orang kaya New York dan mencegah bisnis beroperasi di ibu kota keuangan AS.
Namun, hasil penghitungan suara yang dirilis badan pemilu New York City menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan 95,2 persen suara telah dihitung, seperti dikutip The Guardian, Mamdani, kandidat Partai Demokrat, menempati peringkat pertama dengan perolehan 50,4 persen.
Perolehan itu mengungguli dua kandidat lainnya, Cuomo, kandidat independen, yang meraup dengan 41,6 persen dan dan kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa, dengan perolehan hanya 7,2 persen.
Para pemimpin bisnis berpendapat bahwa Mamdani akan mengusir orang-orang kaya New York dan mencegah bisnis beroperasi di ibu kota keuangan AS.
Namun, hasil penghitungan suara yang dirilis badan pemilu New York City menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan 95,2 persen suara telah dihitung, seperti dikutip The Guardian, Mamdani, kandidat Partai Demokrat, menempati peringkat pertama dengan perolehan 50,4 persen.
Perolehan itu mengungguli dua kandidat lainnya, Cuomo, kandidat independen, yang meraup dengan 41,6 persen dan dan kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa, dengan perolehan hanya 7,2 persen.
