Suara-suara Saksi di Sidang Hasto hingga Harun Masiku Swafoto baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Sejumlah hal terungkap mengenai setelah para saksi bersuara di persidangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Tak hanya soal kedekatan dengan Hasto, Harun Masiku juga disebut memiliki kedekatan dengan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali hingga berswafoto di ruang kerja.

Dirangkum infocom, Minggu (31/5/2025), sudah banyak saksi yang dihadirkan di muka persidangan Hasto. Namun, yang terbaru, ada mantan kader PDIP yang blak-blakan yang mengungkap sejumlah hal mengenai Harun dan Hasto.

Hasto merupakan terdakwa kasus dugaan merintangi penyidikan kasus dugaan suap dengan tersangka Harun Masiku. Hasto disebut menghalangi KPK menangkap Harun Masiku yang jadi buron sejak 2020.

Hasto disebut memerintahkan Harun Masiku untuk merendam handphone agar tak terlacak KPK saat operasi tangkap tangan (OTT) pada 8 Januari 2020. Hasto juga disebut memerintahkan Harun Masiku standby di kantor DPP PDIP agar tak terlacak KPK.

Hasto juga disebut memerintahkan anak buahnya untuk menenggelamkan ponselnya menjelang diperiksa KPK. Perbuatan Hasto itu disebut membuat Harun Masiku belum tertangkap hingga saat ini.

Jaksa juga mendakwa Hasto menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan Rp 600 juta. Jaksa mengatakan suap itu diberikan agar Wahyu setiawan mengurus penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 Harun Masiku.

Hasto didakwa memberi suap bersama-sama orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri kemudian juga Harun Masiku. Donny saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, lalu Saeful Bahri telah divonis bersalah dan Harun Masiku masih menjadi buron.

Di persidangan, Saeful bersuara mengungkap kesaksiannya mengenai Harun Masiku. Ada sejumlah hal yang dia ungkap, mulai semua bawahan Hasto, panggilan opung untuk Hatta Ali dari Harun Masiku, hingga swafoto Harun bareng Hasto di ruang kerja Hatta Ali.

Semua bermula saat hakim mencecar Saeful mengenai perintah Hasto terkait PAW Harun Masiku. Saeful ditanya apakah perintah itu merupakan berasal dari pribadi Hasto atau hasil keputusan partai.

Dalam penjelasannya, Saeful mengatakan perintah Hasto itu sebagai keputusan partai. Dia menyebutkan sebagai kader terikat dengan ketetapan yang telah diputus partai.

Hakim lalu bertanya terkait relasi Saeful dan Hasto dalam struktur pengurus PDIP. Dalam struktur resmi partai, Saeful diketahui bukan staf Hasto. Hakim mempertanyakan alasan Saeful mengaku sebagai staf Hasto dalam membantu PAW Harun Masiku.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Jadi di dalam BAP Saudara nomor 41, Saudara menyatakan, ‘Saya mendapat perintah pengurusan Harun Masiku dari Hasto Kristiyanto. Sebagai staf, saya merasa wajib lapor kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto’. Nah, pertanyaannya begini, Saudara menyebut diri sebagai staf Hasto, padahal dalam struktur resmi partai, Saudara bukan staf langsung Hasto. Mengapa Saudara merasa staf Hasto? Apakah Hasto pernah secara eksplisit mengatakan bahwa Saudara adalah bawahannya dalam kaitannya mengurus Harun Masiku ini?” tanya hakim.

Saeful mengaku bukan bagian dari staf Hasto. Namun, sebagai kader PDIP, kata Saeful, ia merasa sebagai bawahan Hasto yang harus patuh terhadap perintah Sekjen PDIP tersebut.

“Yang poin pertama, kami merasa semua bawahan Hasto, itu yang pertama. Yang kedua, saya menjalankan tugas supporting, unit, kesekretariatan, staf. Jadi saya di situ kadang-kadang namanya staf, kan? Tapi tidak ada SK-SK resmi, itu tidak ada. Karena kita tidak digaji oleh partai dan kita bukan pegawai partai. Yang staf itu sebetulnya memang pegawai partai yang digaji setiap bulan,” jawab Saeful.

Saeful juga mengaku selalu melaporkan tiap perkembangan pengurusan PAW Harun Masiku kepada Hasto.

“Masalahnya begini, kalau Saudara menyebut staf, tapi sepertinya Saudara setiap melakukan aktivitas itu wajib lapor?” tanya hakim.

“Oke, semuanya wajib lapor, Yang Mulia,” timpal Saeful.

“Saudara ditanya oleh penyidik agar saudara jelaskan bahwa apakah Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat MA, gitu kan? Dapat saudara jelaskan bahwa ‘saudara Harun Masiku pernah mengatakan kepada saya memiliki kedekatan dengan pejabat MA yaitu Hatta Ali Ketua MA. Harun Masiku biasa menyebut panggilan kepada Hatta Ali opung atau 01’,” kata jaksa membacakan BAP saksi.

“‘Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto kedekatan dengan Hatta Ali ketika Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama dengan Hasto Kristiyanto dan Djan Faridz’,” sambung jaksa.

Saeful lantas membenarkan BAP tersebut. Jaksa lalu bertanya kedekatan Harun dengan Hatta Ali itu apakah menjadi alasan agar Harun diusahakan sebagai caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.

“Ya itu saya nggak bisa jawab, kan itu dasarnya dari pleno DPP. Kan saya tidak ikut plenonya. Adapun Harun selalu sampaikan dia itu orangnya opung itu, Pak Hatta Ali ya memang betul setelah begitu,” ujar Saeful.

“Ini kemudian didukung dengan adanya foto itu? Ketika di situ ada Harun, ada Pak Djan Faridz dan terdakwa di situ?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Mulanya, jaksa menampilkan foto yang memperlihatkan Hasto dan Djan. Dalam foto yang ditampilkan, tampak Harun Masiku mengenakan batik. Kemudian, di belakang Harun terlihat Hasto dan Djan Faridz berada dalam ruangan yang sama.

“Di tanggal 23, Saudara menanyakan lagi. ‘Pagi, Pak, jam berapa ke MA?’, kemudian Harun menyampaikan, ‘Pak, sama Pak Sekjen ke MA. Sama Om Djan Faridz’, ini penyampaian Saudara Harun, ya?” tanya jaksa.

“Harun,” jawab Saeful.

“Kemudian, nah, ini dia Pak Harun ini ngirim di tanggal 23 itu sekitar jam 1, ada foto nih. Siapa ini, Pak?” tanya jaksa.

“Iya itu Pak Harun yang selfie, terus Pak Hasto,” ungkap Saeful.

Saeful mengatakan, berdasarkan pengakuan Harun, foto itu diambil di ruangan Hatta Ali. Jaksa lalu kembali membacakan pesan antara Saeful dan Harun.

“Pak Harun infokan saat itu ada di situ, ada di percakapan bahwa itu di ruangan Pak Opung,” kata Saeful.

“‘Kami di tempat Opa’,” tanya jaksa.

“Opa, iya,” jawab Saeful.

“Opa ini siapa?” tanya jaksa.

“Iya itu, Pak, kalau pengakuannya dari Pak Harun itu Pak Hatta Ali,” ungkap Saeful.

“‘Bertiga Pak Djan di kantor beliau’, gitu, ya?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Selanjutnya, jaksa membacakan BAP nomor 44 milik Saeful Bahri. Dalam BAP itu, Saeful mengatakan Harun memiliki kedekatan dengan Hatta Ali yang dibuktikan dengan mengirimkan foto tengah bersama Hasto dan Djan Faridz di dalam ruangan Hatta Ali.

“Saudara ditanya oleh penyidik agar saudara jelaskan bahwa apakah Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat MA, gitu kan? Dapat saudara jelaskan bahwa ‘saudara Harun Masiku pernah mengatakan kepada saya memiliki kedekatan dengan pejabat MA, yaitu Hatta Ali Ketua MA. Harun Masiku biasa menyebut panggilan kepada Hatta Ali opung atau 01’,” kata jaksa membacakan BAP saksi.

“‘Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto kedekatan dengan Hatta Ali ketika Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama dengan Hasto Kristiyanto dan Djan Faridz’,” sambung jaksa.

Saeful lantas membenarkan BAP tersebut. Jaksa lalu bertanya kedekatan Harun dengan Hatta Ali itu apakah menjadi alasan agar Harun diusahakan sebagai caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.

“Ya itu saya gak bisa jawab, kan itu dasarnya dari pleno DPP. Kan saya tidak ikut plenonya. Adapun Harun selalu sampaikan dia itu orangnya opung itu, Pak Hatta Ali ya memang betul setelah begitu,” ujar Saeful.

“Ini kemudian didukung dengan adanya foto itu? Ketika di situ ada Harun, ada Pak Djan Faridz dan terdakwa di situ?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Simak juga Video: Kala Foto Harun Masiku-Hasto-Djan Faridz Muncul di Persidangan

Semua Bawahan Hasto

Kedekatan Harun Masiku-Hatta Ali

Harun Swafoto Bareng Hasto di Ruang Hatta Ali

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Semua bermula saat hakim mencecar Saeful mengenai perintah Hasto terkait PAW Harun Masiku. Saeful ditanya apakah perintah itu merupakan berasal dari pribadi Hasto atau hasil keputusan partai.

Dalam penjelasannya, Saeful mengatakan perintah Hasto itu sebagai keputusan partai. Dia menyebutkan sebagai kader terikat dengan ketetapan yang telah diputus partai.

Hakim lalu bertanya terkait relasi Saeful dan Hasto dalam struktur pengurus PDIP. Dalam struktur resmi partai, Saeful diketahui bukan staf Hasto. Hakim mempertanyakan alasan Saeful mengaku sebagai staf Hasto dalam membantu PAW Harun Masiku.

“Jadi di dalam BAP Saudara nomor 41, Saudara menyatakan, ‘Saya mendapat perintah pengurusan Harun Masiku dari Hasto Kristiyanto. Sebagai staf, saya merasa wajib lapor kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto’. Nah, pertanyaannya begini, Saudara menyebut diri sebagai staf Hasto, padahal dalam struktur resmi partai, Saudara bukan staf langsung Hasto. Mengapa Saudara merasa staf Hasto? Apakah Hasto pernah secara eksplisit mengatakan bahwa Saudara adalah bawahannya dalam kaitannya mengurus Harun Masiku ini?” tanya hakim.

Saeful mengaku bukan bagian dari staf Hasto. Namun, sebagai kader PDIP, kata Saeful, ia merasa sebagai bawahan Hasto yang harus patuh terhadap perintah Sekjen PDIP tersebut.

“Yang poin pertama, kami merasa semua bawahan Hasto, itu yang pertama. Yang kedua, saya menjalankan tugas supporting, unit, kesekretariatan, staf. Jadi saya di situ kadang-kadang namanya staf, kan? Tapi tidak ada SK-SK resmi, itu tidak ada. Karena kita tidak digaji oleh partai dan kita bukan pegawai partai. Yang staf itu sebetulnya memang pegawai partai yang digaji setiap bulan,” jawab Saeful.

Saeful juga mengaku selalu melaporkan tiap perkembangan pengurusan PAW Harun Masiku kepada Hasto.

“Masalahnya begini, kalau Saudara menyebut staf, tapi sepertinya Saudara setiap melakukan aktivitas itu wajib lapor?” tanya hakim.

“Oke, semuanya wajib lapor, Yang Mulia,” timpal Saeful.

Semua Bawahan Hasto

Gambar ilustrasi

“Saudara ditanya oleh penyidik agar saudara jelaskan bahwa apakah Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat MA, gitu kan? Dapat saudara jelaskan bahwa ‘saudara Harun Masiku pernah mengatakan kepada saya memiliki kedekatan dengan pejabat MA yaitu Hatta Ali Ketua MA. Harun Masiku biasa menyebut panggilan kepada Hatta Ali opung atau 01’,” kata jaksa membacakan BAP saksi.

“‘Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto kedekatan dengan Hatta Ali ketika Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama dengan Hasto Kristiyanto dan Djan Faridz’,” sambung jaksa.

Saeful lantas membenarkan BAP tersebut. Jaksa lalu bertanya kedekatan Harun dengan Hatta Ali itu apakah menjadi alasan agar Harun diusahakan sebagai caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.

“Ya itu saya nggak bisa jawab, kan itu dasarnya dari pleno DPP. Kan saya tidak ikut plenonya. Adapun Harun selalu sampaikan dia itu orangnya opung itu, Pak Hatta Ali ya memang betul setelah begitu,” ujar Saeful.

“Ini kemudian didukung dengan adanya foto itu? Ketika di situ ada Harun, ada Pak Djan Faridz dan terdakwa di situ?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Kedekatan Harun Masiku-Hatta Ali

Gambar ilustrasi

Mulanya, jaksa menampilkan foto yang memperlihatkan Hasto dan Djan. Dalam foto yang ditampilkan, tampak Harun Masiku mengenakan batik. Kemudian, di belakang Harun terlihat Hasto dan Djan Faridz berada dalam ruangan yang sama.

“Di tanggal 23, Saudara menanyakan lagi. ‘Pagi, Pak, jam berapa ke MA?’, kemudian Harun menyampaikan, ‘Pak, sama Pak Sekjen ke MA. Sama Om Djan Faridz’, ini penyampaian Saudara Harun, ya?” tanya jaksa.

“Harun,” jawab Saeful.

“Kemudian, nah, ini dia Pak Harun ini ngirim di tanggal 23 itu sekitar jam 1, ada foto nih. Siapa ini, Pak?” tanya jaksa.

“Iya itu Pak Harun yang selfie, terus Pak Hasto,” ungkap Saeful.

Saeful mengatakan, berdasarkan pengakuan Harun, foto itu diambil di ruangan Hatta Ali. Jaksa lalu kembali membacakan pesan antara Saeful dan Harun.

“Pak Harun infokan saat itu ada di situ, ada di percakapan bahwa itu di ruangan Pak Opung,” kata Saeful.

“‘Kami di tempat Opa’,” tanya jaksa.

“Opa, iya,” jawab Saeful.

“Opa ini siapa?” tanya jaksa.

“Iya itu, Pak, kalau pengakuannya dari Pak Harun itu Pak Hatta Ali,” ungkap Saeful.

“‘Bertiga Pak Djan di kantor beliau’, gitu, ya?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Selanjutnya, jaksa membacakan BAP nomor 44 milik Saeful Bahri. Dalam BAP itu, Saeful mengatakan Harun memiliki kedekatan dengan Hatta Ali yang dibuktikan dengan mengirimkan foto tengah bersama Hasto dan Djan Faridz di dalam ruangan Hatta Ali.

“Saudara ditanya oleh penyidik agar saudara jelaskan bahwa apakah Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat MA, gitu kan? Dapat saudara jelaskan bahwa ‘saudara Harun Masiku pernah mengatakan kepada saya memiliki kedekatan dengan pejabat MA, yaitu Hatta Ali Ketua MA. Harun Masiku biasa menyebut panggilan kepada Hatta Ali opung atau 01’,” kata jaksa membacakan BAP saksi.

“‘Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto kedekatan dengan Hatta Ali ketika Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama dengan Hasto Kristiyanto dan Djan Faridz’,” sambung jaksa.

Saeful lantas membenarkan BAP tersebut. Jaksa lalu bertanya kedekatan Harun dengan Hatta Ali itu apakah menjadi alasan agar Harun diusahakan sebagai caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.

“Ya itu saya gak bisa jawab, kan itu dasarnya dari pleno DPP. Kan saya tidak ikut plenonya. Adapun Harun selalu sampaikan dia itu orangnya opung itu, Pak Hatta Ali ya memang betul setelah begitu,” ujar Saeful.

“Ini kemudian didukung dengan adanya foto itu? Ketika di situ ada Harun, ada Pak Djan Faridz dan terdakwa di situ?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Saeful.

Simak juga Video: Kala Foto Harun Masiku-Hasto-Djan Faridz Muncul di Persidangan

Harun Swafoto Bareng Hasto di Ruang Hatta Ali

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *