Suka Cita Anak-anak Down Syndrome dan Santri Dukung Timnas U-22 Lawan Mali

Posted on

Laga Timnas Indonesia vs Mali di Stadion Pakansari, Bogor, menjadi momen spesial bagi anak-anak down syndrome, santri, serta keluarga yang diundang bekerja sama dengan PSSI. Banyak dari mereka baru pertama kali melihat langsung pertandingan Timnas U-22. Kehadiran mereka bukan hanya menonton, tapi juga merasakan atmosfer kompetisi yang selama ini sulit didapatkan karena keterbatasan akses.

Beberapa keluarga membagikan rasa syukurnya atas kesempatan ini. Ibu Dina, yang datang bersama putranya Muhammad Rafi merasakan kebahagiaan luar biasa. Rafi tampak sangat bangga bisa menjadi bagian dari sorakan untuk Timnas malam itu. Bagi mereka, kesempatan menonton langsung pertandingan yang diselenggarakan pada 15 dan 18 November 2025 adalah hadiah berharga.

“Kejutan banget bisa nonton bareng. Terima kasih berbuatbaik.id sudah memberi kesempatan. Semoga ke depannya ada tiket gratis lagi, dan mungkin escort untuk anak-anak kami,” ujar Ibu Dina.

Begitu pula Ibu Nunuy yang membawa Revan, buah hatinya yang menyandang down syndrome. Selama ini mereka hanya nonton bareng (nobar) di luar stadion, namun kali ini Revan bisa duduk aman dan menikmati laga langsung Timnas kesayangannya. Kebahagiaan sederhana ini terasa besar maknanya bagi orang tua dan anak-anak. Ada juga rombongan atlet anak-anak dengan down syndrome dan pelatihnya dari Special Olympics Indonesia (SOIna), yang merasa bangga bisa mendukung Timnas Indonesia langsung dari tribun.

“Ini ide yang sangat baik untuk anak-anak disabilitas. Terima kasih PSSI dan berbuatbaik.id sudah melibatkan kami. Semoga sepak bola Indonesia maju untuk semua, bukan hanya untuk yang reguler,” kata Coach Tri Waluyo dari SOIna Kabupaten Bogor.

Rombongan Pondok Pesantren (Ponpes) Mustofa hadir dengan semangat yang sama. Para santri menikmati suasana laga di stadion sambil menyampaikan harapan agar PSSI makin berjaya dan terus tampil baik di pertandingan berikutnya. Semangat para pecinta Timnas Indonesia ini terus membara terlepas dari hasil pertandingan dalam pertandingan persahabatan tersebut.

Indonesia harus menerima skor 0-3 di laga pertama dan bermain imbang 2-2 di pertandingan berikutnya. Sepanjang malam, senyum anak-anak, tepuk tangan, dan sorakan spontan menjadi bukti bahwa kesempatan sederhana dapat menghadirkan kebahagiaan besar. Nobar ini menunjukkan sepak bola bisa menjadi ruang yang lebih inklusif, tempat semua orang termasuk anak-anak disabilitas merasa diterima.

Kegiatan ini bukan sekadar menonton pertandingan, tetapi menghadirkan pengalaman, membuka akses, dan merangkul mereka yang sering terpinggirkan. PSSI dan berhasil memberi ruang aman bagi mereka untuk menjadi bagian dari sorak-sorai Indonesia, dan malam itu menjadi kenangan yang akan melekat lama bagi banyak keluarga.

Selain nobar Timnas Indonesia U-22 lawan Mali, masih banyak aktivitas bareng hasil kerja sama dan PSSI. Kegiatan ini menyertakan anak-anak prasejahtera, penghapal Al-Qur’an, dan disabilitas menjadi pendamping atlet Timnas. Aksi ini diharapkan bisa menumbuhkan harapan, mengajarkan spotivitas, dan memberi pengalaman berbeda bagi anak-anak.

Kegiatan bareng ini masih bisa berlanjut dengan adanya perhatian dari para Sahabat Baik. Penggalangan donasi dan PSSI masih terbuka di dan PSSI Bersatu untuk Bangun Bangsa Melalui Sepak Bola. Kamu bisa menjadi bagian kebaikan ini dengan mulai Donasi sekarang. Donasi di tanpa potongan dan 100% tersalurkan.