Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tentang evaluasi publik terhadap penyelenggaraan mudik . Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan pemudik berada di atas 90 persen.
Survei dilakukan dari 14 sampai 20 April 2025. Total ada 1.200 sampel survei yang diwawancara secara langsung. Metode survei menggunakan simple random sampling dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Indikator membagi dua kategori dalam melihat tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran 2025. Kategori pertama, survei dilakukan kepada semua responden baik yang tidak melaksanakan mudik dan kategori kedua kepada responden yang melakukan mudik tahun ini.
Dua pendekatan survei itu menunjukkan tingkat kepuasan yang relatif tinggi. Di kategori semua responden, total ada 81,3 persen menyatakan puas terhadap pelaksanaan mudik Lebaran 2025.
“Di tahun 2025 yang mengaku puas dari seluruh responden itu mencapai 81,3%. Jadi ada kenaikan dari 73,9% menjadi 81,3%,” kata Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara virtual, Rabu (7/5/2025).
Tingkat kepuasan lebih tinggi tertera pada hasil survei khusus pemudik. Total 92 persen pemudik menyatakan puas terhadap penyelenggaraan mudik 2025.
“Kalau ditanyakan di kalangan mudik itu justru tingkat kepuasannya lebih tinggi lagi itu mencapai sekitar 92 persen dan konsisten dengan pola yang kita temukan. Semua ada peningkatan kepuasan baik di kalangan responden maupun yang melakukan mudik saja terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini,” tutur Burhanuddin.
Burhanuddin menjelaskan hasil survei semua responden bisa lebih rendah tingkat kepuasannya dengan mereka dari kategori pemudik. Dia menyebut hal itu disebabkan faktor pengalaman langsung yang tidak didapat oleh warga yang tidak melaksanakan mudik.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Dalam analisisnya, Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan 92 persen dari survei kategori pemudik didapat karena telah merasakan langsung beragam kebijakan yang dilakukan pemerintah dan kepolisian dalam mengatur arus mudik dan balik tahun ini.
“Dugaan saya kalau di kalangan semua responden itu ada yang tidak melakukan mudik, mereka tidak mengalami langsung proses penyelenggaraan mudik tahun ini. Bisa jadi informasi tentang mudik yang mereka dapatkan itu difasilitasi oleh media sosial atau media mainstream yang itu agak bias,” katanya.
Berikut hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan
Semua Responden
Sangat Puas: 13,9%
Cukup Puas: 67,4%
Kurang Puas: 6,4%
Tidak Puas: 1,6%
Tidak Tahu/Jawab: 10,8%
Khusus Pemudik
Sangat Puas: 18,9%
Cukup Puas: 73,1%
Kurang Puas: 6,2%
Tidak Puas: 0,5%
Tidak Tahu/Jawab: 1,3%
