Tanah lapang di wilayah Curug, Bojongsari, , menimbulkan debu yang membuat sejumlah bocah mengalami infeksi saluran pernafasan akut atau . Rupanya, tanah lapang tersebut bakal dijadikan perumahan.
“Itu debu tanah dari lahan yang mau dijadiin perumahan,” kata salah seorang warga bernama Siti saat ditemui infocom di sekitar lokasi, Sabtu (22/11/2025).
Siti mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti jumlah anak-anak yang terkena ISPA. Namun, kata dia, pasca sejumlah anak terkena ISPA, para siswa diminta mengenakan masker.
“Beberapa kena, setelah itu diminta buat pake masker semua,” ujar Siti.
Siti menyebut tanah lapang itu telah tergali dalam, sehingga ketika angin kencang datang, tanah dan debu itu pun terangkat ke atas hingga ke jalan. Tanah dan debu itu tidak terbang ke atas hanya saat hujan.
“Itu yang pas kemarin angin kencang, pohon pada roboh, nah itu naik tanah-tanahnya ke jalan, kebawa angin. Kalau anginnya kenceng banget, naik dia tanah-tanahnya sampe ke jalan, kalo biasa mah nggak, apalagi kalo hujan, udah anteng tanahnya ngendep basah,” ujar Siti.
Dia pun menjelaskan pasca debu dan tanah tersebut mengganggu aktivitas jalan, muncul sejumlah mobil yang melakukan penyiraman.
“Sekarang sih hampir setiap hari lah ada mobil yang nyemprotin air ke lahannya supaya tanahnya nggak terbang-terbangan. Terus tanahnya juga mulai ditanemin beberapa pohonan,” ujarnya.
Warga lainnya, Jamal menjelaskan hal yang serupa. Debu dan tanah di kawasan tersebut mulai menerpa jalanan dan menyerang anak-anak hingga terkena ISPA sejak pekan lalu.
Jamal mengungkapkan sesudah sejumlah anak mengalami ISPA, pihak sekolah pun mengimbau agar para anak mengenakan masker.
“Iya yang saya lihat sih sekarang pada pake masker, mulai awal datang sampe pulang,” ungkap Jamal.







