Jet tempur mengunci radar pengendali tembakan mereka ke arah pesawat Jepang di atas perairan internasional di dekat kepulauan Okinawa, Jepang. Insiden itu dikecam oleh Menteri Pertahanan Jepang dan menyebutnya ‘berbahaya’.
“Pengarahan radar ini melampaui apa yang diperlukan untuk penerbangan pesawat yang aman,” kata Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi dalam sebuah unggahan di X.
Jepang, katanya, telah mengajukan protes kepada China atas insiden yang ‘menyesalkan’ tersebut. Penguncian radar pengendali tembakan merupakan salah satu tindakan paling mengancam yang dapat dilakukan pesawat militer karena menandakan potensi serangan sehingga memaksa pesawat yang menjadi target untuk mengambil tindakan mengelak.
Pertemuan di dekat pulau-pulau yang dekat dengan wilayah yang diklaim oleh Jepang dan China merupakan bentrokan paling serius antara militer kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini kemungkinan akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara tetangga.
Hubungan China dan Jepang semakin memburuk setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi memperingatkan bahwa Jepang dapat menanggapi setiap tindakan militer China terhadap Taiwan jika hal itu juga mengancam keamanan Jepang. Taiwan, yang diperintah secara demokratis, selama ini dianggap oleh Beijing sebagai bagian dari mereka.
Panggilan ke Kementerian Pertahanan China di luar jam kerja pada hari Minggu tidak dijawab. Jet-Jet Jepang menampung konsentrasi kekuatan militer AS terbesar di luar negeri, termasuk kapal perang, pesawat, dan termasuk ribuan Marinir AS yang bermarkas di Okinawa.
Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar. Jepang menyebut jet-jet J-15 China yang terlibat dalam dua insiden pada hari Sabtu (6/12) diluncurkan dari kapal induk Liaoning China yang sedang bermanuver di selatan Kepulauan Okinawa bersama dengan tiga kapal perusak rudal.
Dalam pertemuan militer jarak dekat sebelumnya antara kedua negara, Jepang mengatakan sebuah kapal perang China mengunci radarnya pada salah satu kapal perusaknya di Laut China Timur pada tahun 2013. Pada tahun 2016, Beijing menuduh jet-jet Jepang mengarahkan radar kendali tembakan mereka pada pesawat-pesawat tempur China.
Pada bulan Juni, jet-jet tempur China dilaporkan terbang sangat dekat dengan pesawat patroli Jepang di dekat Okinawa. Pada Kamis lalu, China telah mengerahkan sejumlah besar kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur, yang pada suatu waktu berjumlah lebih dari 100.
Pemerintah Taiwan menggambarkan peningkatan kekuatan tersebut sebagai ancaman bagi kawasan Indo-Pasifik. Jepang mengatakan sedang memantau aktivitas China dengan saksama.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar. Jepang menyebut jet-jet J-15 China yang terlibat dalam dua insiden pada hari Sabtu (6/12) diluncurkan dari kapal induk Liaoning China yang sedang bermanuver di selatan Kepulauan Okinawa bersama dengan tiga kapal perusak rudal.
Dalam pertemuan militer jarak dekat sebelumnya antara kedua negara, Jepang mengatakan sebuah kapal perang China mengunci radarnya pada salah satu kapal perusaknya di Laut China Timur pada tahun 2013. Pada tahun 2016, Beijing menuduh jet-jet Jepang mengarahkan radar kendali tembakan mereka pada pesawat-pesawat tempur China.
Pada bulan Juni, jet-jet tempur China dilaporkan terbang sangat dekat dengan pesawat patroli Jepang di dekat Okinawa. Pada Kamis lalu, China telah mengerahkan sejumlah besar kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur, yang pada suatu waktu berjumlah lebih dari 100.
Pemerintah Taiwan menggambarkan peningkatan kekuatan tersebut sebagai ancaman bagi kawasan Indo-Pasifik. Jepang mengatakan sedang memantau aktivitas China dengan saksama.







