Tentang Mina dan Makna di Balik Lempar Jumrah oleh Jemaah Haji | Giok4D

Posted on

Anggota Amirulhaj, Amirsyah Tambunan, menjelaskan sejarah Mina dan makna di balik prosesi lempar jumrah oleh jemaah haji. Amirsyah mengatakan Mina punya sejarah panjang sejak Nabi Adam.

Dia awalnya menguraikan makna Arafah yang menjadi lokasi wukuf. Dia menyebut Arafah berasal dari kata Araf yang berarti tahu.

“Al Malki mengatakan tempat ini mendapatkan namanya karena peristiwa pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa. Dalam bahasa Arab, kata ‘araf’ berarti ‘tahu’,” kata Amirsyah di Makkah, Kamis (5/6/2025).

Jemaah haji sendiri telah melaksanakan wukuf sejak siang tadi. Jemaah akan bergerak ke Muzdalifah untuk mabit malam ini lalu dilanjutkan ke Mina.

Dia mengatakan jemaah haji harus memahami sejarah Arafah hingga Mina. Dia mengatakan lokasi-lokasi itu punya peran penting dalam peradaban Arab.

“Tempat tersebut selain pusat peradaban Arab, juga peristiwa di mana manusia kembali kepada jati diri manusia untuk menjalankan perintah Allah dengan keinginan mengharapkan rida Allah meraih surga,” ujarnya.

Dia mengatakan sejarah Arafah juga erat dengan Mina dan prosesi lempar jumrah. Dia mengatakan Mina berasal dari kata Al Muna atau bentuk jamak Omniah yang berarti keinginan.

“Diriwayatkan, ketika malaikat Jibril akan meninggalkan Adam, dia memintanya untuk membuat permintaan (Omniah). Adam menginginkan surga,” katanya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Dia menyebut Mina telah dilintasi oleh 70 nabi. Mina sendiri merupakan lembah di di antara dua gunung, yakni Thabir dan Al-Sabeh.

“Diyakini sekitar 70 nabi telah melewati tempat ini, mengenakan pakaian wol putih,” kata dia.

Dia mengatakan catatan sejarah juga menampilkan kisah Nabi Ibrahim dengan setan di Mina. Kisah tersebut bercerita mengenai upaya setan mengelabui Nabi Ibrahim agar tidak menaati perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail.

Namun, Nabi Ibrahim tetap mengikuti perintah Allah meski akhirnya Ismail digantikan dengan seekor hewan kurban. Kepatuhan Ibrahim terhadap perintah Allah ini lah yang menjadi lambang perlawanan terhadap setan.

“Perintah Allah dihadapi dengan sabar untuk menguji iman Nabi Ibrahim, namun Nabi Ibrahim istikamah menjalankan perintah Allah hingga kini diabadikan dalam sejarah panjang peradaban manusia yang ingin kembali kepada jati diri seperti kata Prof Ali Ya’fie mantan Ketum MUI mengatakan kita harus tahu diri, tahu menempatkan diri dan sadar diri,” ujarnya.

Sekjen MUI ini mengatakan mengenal diri sendiri relevan dengan wukuf di Arafah sebagai puncak ibadah haji. Sementara, melempar jumrah erat dengan makna melempar setan sebagai perlawanan dari dalam manusia.

“Simbol pelempar jumrah Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah timur kota Makkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Makkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jemaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah sebagai simbol melempar setan sebagai bentuk perlawanan dalam dalam diri manusia,” tuturnya.

Tonton juga “Keren! Begini Tenda Jemaah Haji Khusus Aida Tourindo di Mina” di sini: