Lebaran tahun ini ramai dengan joget velocity. Banyak unggahan video velocity di laman TikTok dan Instagram. Presiden Prabowo Subianto juga ikut joget velocity saat diajak sejumlah wartawan di acara open house di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/3).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga terpapar joget yang kini jadi tren itu. Momen itu dilakukan bersama keluarga besarnya di Semarang saat sedang silaturahmi Lebaran. “Terpapar virus ‘Velocity‘. Lebaran keluarga di Semarang,” tulis unggahan di Instagram resmi @smindrawati, Rabu (2/4), seperti di kutip infocom.
Banyak orang tak mau ketinggalan ikuti tren joget velocity ini. Joget velocity jadi tren berkat campur tangan platform media sosial (medsos). TikTok dan Instagram banyak memfasilitasi penggunannya mengunggah dan membagikan aneka gaya joget velocity.
Tren ini juga semakin menemukan momentumnya saat banyak orang berkumpul bareng keluarga guna bersilaturahmi dan merayakan Lebaran. Momen kebersamaan keluarga jadi semakin seru dengan membuat video joget velocity dan hasilnya dibagikan di sejumlah akun medsos.
Mengenal Velocity
Istilah velocity dalam bahasa Inggris berarti kecepatan, namun dalam konteks ini merujuk pada teknik pengeditan video yang mengatur percepatan dan perlambatan klip pada rentang frame tertentu untuk menciptakan transisi yang menarik dan estetik.
Secara umum, velocity digambarkan sebagai sebuah video yang menggunakan efek suara dan gerakan khusus. Video velocity juga berkaitan dengan kecepatan. Dalam video velocity biasanya ada perubahan transisi kecepatan di awal video yang awalnya berjalan dengan normal, lalu di bagian tengahnya justru melambat.
Dalam sejumlah aplikasi editing video, terdapat fitur velocity yang banyak digunakan untuk membuat video joget velocity yang sedang happening ini. Melalui fitur ini dapat digunakan membuat efek gerakan cepat atau lambat. Fitur velocity mampu mempercepat atau memperlambat gerakan.
Efek gerakan velocity bisa tercipta dengan memainkan level velocity pada aplikasi editing videonya. Apabila ingin memperlambat, maka dapat menggunakan level minus. Misalnya saja ingin memperlambat 25 persen dari gerakan normal bisa diatur dengan level velocity sebesar minus 25 persen. Sementara untuk mempercepat bisa dilakukan dengan menaikkan level velocity di atas 100 persen. Misalnya mempercepat hingga 190 persen, maka bisa diatur ke level tersebut.
Dalam tren joget velocity ini, pengguna membuat video tarian dengan gerakan khas, seperti tepuk tangan yang diikuti dengan simbol tangan tertentu, misalnya simbol metal dan heart finger. Selama gerakan tersebut, efek slow motion diterapkan untuk menonjolkan momen-momen tertentu, sehingga menciptakan kesan dramatis dan estetis yang memikat penonton.
Tren Besutan Medsos
Riuhnya orang membuat velocity tak lepas dari campur tangan medsos. Platform seperti TikTok dan Instagram banyak menyebar virus joget velocity ini sejak awal Ramadan hingga momen Lebaran. Sejumlah selebritis dan influencer ramai-ramai membuat video joget velocity saat kebersamaan berbuka puasa dan ketika kumpul keluarga saat Lebaran banyak ditiru para pengguna medsos.
TikTok menggunakan algoritma yang mendorong konten viral berdasarkan engagement (like, comment, share, watch time). Tren video velocity karena efek visualnya yang menarik dan mudah direplikasi sering muncul di For You Page (FYP), hal ini dapat mempercepat penyebarannya ke audiens yang lebih luas.
Tren velocity mengandalkan konsep remix culture, di mana pengguna tak hanya menonton tetapi juga berpartisipasi dengan versi mereka sendiri. Ini memperlihatkan bagaimana media sosial memungkinkan partisipasi aktif, bukan sekadar konsumsi pasif.
Tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan munculnya tren velocity ini. Kemungkinan besar tren velocity akan mengalami siklus hidup yang relatif singkat, seperti banyak tren medsos lainnya.
Tren besutan TikTok dan Instagram biasanya memiliki masa puncak selama beberapa minggu atau bulan sebelum tergantikan oleh tren baru. Pola ini sudah terjadi pada tren-tren sebelumnya, seperti slow mo challenge atau boomerang effects yang tak beberapa lama akhirnya digantikan oleh tren baru yang lain.
Joget velocity merupakan bentuk ekspresi kreatif yang memanfaatkan teknik editing video untuk menghasilkan konten yang menarik dan estetik, mencerminkan dinamika budaya populer di kalangan pengguna medsos saat ini. Penggunaan platform digital mampu mempengaruhi cara orang mengonsumsi dan memproduksi konten budaya populer.
Tren velocity adalah contoh bagaimana medsos tak hanya jadi tempat berbagi konten tapi juga menjadi ekosistem yang mendukung penyebaran, modifikasi, dan monetisasi tren budaya populer. Algoritma, fitur platform, dan partisipasi pengguna menjadi faktor utama yang mendorong tren ini menjadi fenomena global.
Sugeng Winarno dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang