Presiden Amerika Serikat (AS), , mengatakan akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Iran pekan depan. Trump mengaku akan ada penandatanganan perjanjian yang melibatkan dua negara.
“Kami akan berbicara dengan mereka minggu depan, dengan Iran. Kami mungkin menandatangani perjanjian, saya tidak tahu,” kata Trump usai menghadiri pertemuan NATO di Den Haag, Belanda, dilansir CNN, Rabu (25/6/2025).
Trump juga menyinggung peluang kesepakatan perjanjian nuklir yang melibatkan Iran dan Amerika. Menurutnya, perjanjian itu tidak diperlukan pihak Amerika saat ini.
“Bagi saya, saya tidak berpikir itu perlu. Maksud saya, mereka berperang, mereka bertempur, sekarang mereka kembali ke dunia mereka. Saya tidak peduli apakah saya memiliki perjanjian atau tidak,” katanya.
Trump tidak memerinci pembahasan yang akan didiskusikan dalam rencana pertemuannya dengan Iran pekan depan berkaitan dengan perjanjian nuklir. Namun, ia menyinggung situs-situs nuklir Iran yang kini telah hancur.
“Kami tidak menginginkan nuklir, tetapi kami telah menghancurkan nuklir. Dengan kata lain, nuklir telah hancur. Saya katakan, ‘Iran tidak akan memiliki nuklir.’ Nah, kami telah menghancurkannya. Nuklir telah hancur berkeping-keping, jadi saya tidak begitu yakin akan hal itu. Jika kami mendapatkan dokumennya, itu tidak akan buruk. Kami akan bertemu dengan mereka,” kata Trump.
Iran dan Israel telah mencapai gencatan senjata untuk menghentikan perang kedua negara yang berlangsung selama 12 hari. Terungkap bahwa beberapa jam sebelum gencatan senjata itu, pemerintah Amerika Serikat telah meminta Prancis untuk menyampaikan kepada Iran tentang ketentuan gencatan senjata yang diusulkan AS.
Hal ini diungkapkan seorang sumber diplomatik Prancis pada hari Rabu (25/6), dilansir dari kantor berita AFP.
Menurut sumber tersebut, pada Senin (23/6) malam lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio menelepon Menlu Prancis Jean-Noel Barrot untuk “memberi tahu dia tentang keinginan AS untuk gencatan senjata asalkan tidak ada pembalasan Iran,” kata sumber Prancis itu.
“Rubio meminta Jean-Noel Barrot untuk menyampaikan informasi ini kepada Abbas Araghchi (Menlu Iran),” ujar sumber itu.
“Setelah panggilan telepon tersebut, menteri (Prancis) berbicara kepada mitranya dari Iran tersebut untuk… menyampaikan ketentuan dan rincian diskusi (antara) Amerika dan Israel,” imbuh sumber itu.