Presiden (AS) mengatakan militer Washington telah melancarkan “pembalasan yang sangat serius” terhadap kelompok radikal (ISIS) di , setelah serangan yang menewaskan tiga warga AS.
Trump memperingatkan bahwa siapa pun yang menyerang atau mengancam AS, akan dihantam lebih keras.
“Dengan ini saya mengumumkan bahwa Amerika Serikat melancarkan pembalasan yang sangat serius, seperti yang telah saya janjikan, terhadap para teroris pembunuh yang bertanggung jawab,” kata Trump dalam postingan Truth Social, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/12/2025).
“Kita menyerang dengan sangat kuat terhadap benteng-benteng ISIS di Suriah, tempat yang berlumuran darah dan memiliki banyak masalah, tetapi memiliki masa depan yang cerah jika ISIS dapat diberantas,” sebutnya.
Trump, dalam pernyataannya, juga menyebut pemerintah Suriah “sepenuhnya mendukung hal ini”.
Lebih lanjut, Trump melontarkan peringatan terbaru bagi siapa pun, terutama para teroris, yang menyerang atau mengancam AS.
“Semua teroris yang cukup jahat untuk menyerang warga Amerika dengan ini diperingatkan — ANDA AKAN DIHANTAM LEBIH KERAS DARIPADA YANG PERNAH ANDA ALAMI SEBELUMNYA JIKA ANDA, DENGAN CARA APA PUN, MENYERANG ATAU MENGANCAM AMERIKA SERIKAT,” tegasnya.
Serangan balasan terhadap ISIS sebelumnya diumumkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengatakan bahwa AS telah “menyerang lebih dari 70 target di berbagai lokasi di wilayah Suriah bagian tengah dengan jet tempur, helikopter serbu, dan artileri”.
“Operasi tersebut menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi yang menargetkan infrastruktur dan situs-situs senjata ISIS yang diketahui,” kata CENTCOM dalam pernyataannya.
CENTCOM menyebut serangan itu sebagai respons atas serangan yang didalangi seorang pria bersenjata dari ISIS, yang menewaskan dua tentara AS dan satu warga sipil AS dalam serangan pada 13 Desember lalu di area Palmyra, Suriah.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Suriah, meskipun tidak secara langsung mengomentari serangan AS pada Jumat (19/12), mengatakan dalam sebuah postingan via media sosial X bahwa negaranya berkomitmen untuk memerangi ISIS.
Ditegaskan juga oleh Kementerian Luar Negeri Suriah bahwa pihaknya “memastikan kelompok tersebut tidak memiliki tempat perlindungan yang aman di wilayah Suriah, dan akan terus mengintensifkan operasi militer terhadapnya di mana pun kelompok tersebut menimbulkan ancaman”.
Simak juga Video ISIS Bunuh 2 Tentara AS, Suriah Tangkap 5 Pelaku
Serangan balasan terhadap ISIS sebelumnya diumumkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengatakan bahwa AS telah “menyerang lebih dari 70 target di berbagai lokasi di wilayah Suriah bagian tengah dengan jet tempur, helikopter serbu, dan artileri”.
“Operasi tersebut menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi yang menargetkan infrastruktur dan situs-situs senjata ISIS yang diketahui,” kata CENTCOM dalam pernyataannya.
CENTCOM menyebut serangan itu sebagai respons atas serangan yang didalangi seorang pria bersenjata dari ISIS, yang menewaskan dua tentara AS dan satu warga sipil AS dalam serangan pada 13 Desember lalu di area Palmyra, Suriah.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Suriah, meskipun tidak secara langsung mengomentari serangan AS pada Jumat (19/12), mengatakan dalam sebuah postingan via media sosial X bahwa negaranya berkomitmen untuk memerangi ISIS.
Ditegaskan juga oleh Kementerian Luar Negeri Suriah bahwa pihaknya “memastikan kelompok tersebut tidak memiliki tempat perlindungan yang aman di wilayah Suriah, dan akan terus mengintensifkan operasi militer terhadapnya di mana pun kelompok tersebut menimbulkan ancaman”.
Simak juga Video ISIS Bunuh 2 Tentara AS, Suriah Tangkap 5 Pelaku
