Waka DPRD Minta RSUD DKI Ganti Nama Jadi RS Internasional Tak Cuma ‘Kosmetik’

Posted on

Wakil Ketua DPRD Jakarta, Wibi Andrino, mengingatkan rencana perubahan nama rumah sakit umum daerah () di menjadi ‘rumah sakit internasional’ tidak sekadar perubahan kosmetik. Wibi menyebut perubahan itu harus disertai peningkatan kualitas layanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

“Namun, penting untuk memastikan bahwa perubahan nama ini diikuti dengan peningkatan nyata dalam kualitas layanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia, agar tidak hanya menjadi perubahan kosmetik semata,” kata Wibi kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).

Wibi mendukung inisiatif Gubernur Jakarta Pramono Anung terkait rencana perubahan nama ini. Wibi menilai langkah ini menunjukkan pemerintah serius meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jakarta.

“Saya mendukung inisiatif Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi ‘Rumah Sakit Internasional’. Langkah ini menunjukkan upaya serius pemerintah dalam meningkatkan citra dan kualitas pelayanan kesehatan di Jakarta,” kata Wibi.

Tak hanya itu, Wibi mengatakan masyarakat akan lebih percaya dan bangga terhadap fasilitas kesehatan di daerah. Wibi berharap transformasi ini dapat meningkatkan pelayanan yang setara dengan rumah sakit bertaraf internasional.

“Dengan penjenamaan ini, diharapkan masyarakat akan lebih percaya dan bangga terhadap fasilitas kesehatan milik daerah, serta mendorong peningkatan standar pelayanan yang setara dengan rumah sakit bertaraf internasional,” kata Wibi.

“Dengan demikian, transformasi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi warga Jakarta dan memperkuat sistem kesehatan publik secara keseluruhan,” imbuhnya.

Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana mengganti nama RSUD menjadi ‘rumah sakit internasional’. Menurutnya, penggunaan nama RSUD dapat menurunkan penilaian terhadap rumah sakit tersebut.

“Dalam rapat saya memutuskan ‘udah nggak boleh lagi pakai kata RSUD’ karena memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri,” kata Pramono dalam halalbihalal dengan Muhammadiyah DKI Jakarta di Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Ia pun mencontohkan pada saat ia mendaftarkan diri untuk mengikuti checkup sebagai syarat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta di RSUD Tarakan. Menurutnya, RSUD Tarakan memiliki fasilitas dan alat yang saat memadai untuk pasien.

“Contohnya RSUD Tarakan. Ketika saya mengajukan syarat menjadi gubernur, harus checkup di RSUD Tarakan. Fasilitasnya bagus banget, tempatnya bagus banget, begitu namanya menjadi RSUD, maka grade-nya menjadi turun,” ungkapnya.

“Kenapa nggak dinaikkan saja menjadi ‘Rumah Sakit Internasional Tarakan’. Pasti akan beda,” lanjutnya.

Rencana Pramono