Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Polres Garut untuk segera mengusut kasus yang diduga dilakukan oleh dokter obgyn (kandungan) kepada pasien saat pemeriksaan di , Jawa Barat. Ia meminta pelaku ditangkap dalam 1×24 jam.
“Saya kan baru posting tadi, bagaimana polisi Garut merespons ini secara cepat, enggak usah penyelidikan, ngapain? Wong di depan mata kelihatan kok. Harusnya segera, bagaimana caranya? Itu yang tahu Polres Garut, penegakkan aturan hukumnya Polres Garut yang tahu,” kata Sahroni di Polres Metro Jaktim, Jakarta Timur, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, tidak perlu penyelidikan mendalam mengenai kasus itu. Sebab sejumlah bukti seperti rekaman video CCTV sudah beredar luas. Dia berharap Polres Garut dapat segera menangani kasus tersebut.
“Enggak perlu lagi penyelidikan, orang jelas di depan mata kok,” ucapnya.
Dia menyampaikan Komisi III DPR juga akan melakukan pengawalan terhadap pengusutan kasus itu. Sahroni berharap pelaku pelecehan seksual dapat segera ditangkap.
“Enggak perlu, orang di depan mata kok, tapi kalau dia lambat, 1×24 jam ini dokter enggak ketangkep, saya minta Kapolri, Polres Garut ganti,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum dokter kandungan berinisial MSF alias I di Garut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. Polisi mengatakan peristiwa itu dalam video yang beredar itu terjadi pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kejadian tersebut berlangsung di sebuah klinik kesehatan swasta yang terletak di Kecamatan Garut Kota.
“Berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan, kejadian yang dalam video tersebut berlangsung di sini (klinik tersebut),” kata Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang, dilansir infoJabar, Selasa (15/4/2025).
Aksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter MSF alias I tersebut, seperti yang videonya beredar di media sosial, berlangsung di pertengahan tahun 2024.
“Tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, atau hampir 10 bulan yang lalu,” katanya.
Fajar menjelaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Polisi tengah berupaya untuk mendalami keterangan dari korban.
“Karena sampai saat ini, korban belum melapor ke kami,” kata Fajar.