Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) mengatakan telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa PDT untuk mempercepat menyelesaikan masalah sampah. Keduanya juga berkomitmen membangun energi dari sampah.
Hal itu dia katakan saat memberikan sambutan dalam Festival Bangun Desa Bangun Indonesia, Gerakan Desa Peduli Sampah di Alun-alun Cikande, Serang, Banten, Jumat (16/5/2025). Diaz menyebutkan Kementerian Lingkungan Hidup tak bisa sendiri untuk menyelesaikan masalah sampah ini.
“Kami butuh bantuan masyarakat, perlu partisipasi lembaga kemasyarakatan desa, PKK, Karang Taruna, Dasawisma, LPMD, BUMDes. Melalui Gerakan Desa Peduli Sampah ini kita mendorong agar sampah bisa diselesaikan di hulu, mulai dari memilah-milah sampah,” kata Diaz dalam sambutannya.
Melalui festival ini, mengingatkan masyarakat agar tidak menumpuk sampah sembarangan. Sebab, imbasnya akan sangat serius.
“Padahal kita tahu, sampah itu tidak boleh ditumpuk begitu saja karena bisa banjir, perubahan iklim, kesehatan, dan sebagainya,” ucapnya.
Diaz menjelaskan, data mengenai sampah di Indonesia mencapai 56 ton per tahun. Sedangkan sampah yang sudah menumpuk mencapai 1,72 miliar ton.
“Jadi itu sudah kalau ditumpuk bisa ke langit kali, tinggi banget soalnya. Sayangnya, hanya sedikit dari sampah yang kita produksi per tahun yang dapat dikelola, yang dikelola hanya sekitar 39 persen, sisanya tidak dikelola,” imbuhnya.
Selanjutnya, mendorong agar pengelolaan sampah dapat ditangani dengan serius. Dia menyebutkan melalui festival dapat meningkatkan edukasi masyarakat soal pentingnya mengelola sampah.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Dan kita perlu terus dorong TPS3R (tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle), bank sampah kita targetkan setiap 1 RW ada bank sampah unit, kita mendukung gerakan peduli sampah ini mendukung ekonomi sirkuler, dan tentunya meningkatkan edukasi, dan inovasi, menjadikan pemilahan sampah ini sebagai budaya bangsa,” ungkap dia.