Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus menegaskan perlunya kolaborasi kuat antara pemerintah pusat dan daerah sebagai kunci pengendalian inflasi. Ia menekankan komitmen pemerintah menjaga stabilitas harga melalui koordinasi yang konsisten.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Aula Kayuh Baimbai, Kantor Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Kamis (13/11) yang turut dihadiri oleh Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Wiyagus mengingatkan bahwa pengendalian inflasi menjadi perhatian serius Presiden Prabowo Subianto, sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian rutin memantau perkembangan inflasi lewat rapat mingguan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa masalah pengendalian inflasi ini menjadi concern Bapak Presiden. Kemudian Pak Mendagri tidak pernah mau ketinggalan untuk melaksanakan rapat monitoring pengendalian inflasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan, sejak 2022 rapat pengendalian inflasi digelar secara konsisten dan mendapat apresiasi langsung dari Presiden.
“Bahkan secara khusus Bapak Presiden pada saat Rapat Paripurna Kabinet satu tahun pemerintahan Pak Prabowo dan Gibran, beliau memberikan apresiasi kepada kita semua,” jelasnya.
Wiyagus menegaskan, keberhasilan pengendalian inflasi sangat bergantung pada sinergi antar pemerintah. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama Indonesia dalam memastikan ketersediaan komoditas, stabilitas harga, dan daya beli masyarakat.
“Boleh dikatakan alat pengendalian inflasi di Indonesia ini tidak dimiliki oleh negara lain. Inilah implementasi dari pentingnya kegotongroyongan di antara sesama untuk menyelesaikan masalah bangsa,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti peran pemerintah daerah dalam menyukseskan program strategis nasional, seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, hingga pembangunan infrastruktur. Menurutnya, seluruh program tersebut membutuhkan dukungan penuh dari daerah agar manfaatnya dirasakan masyarakat.
Lebih lanjut, Wiyagus mengingatkan potensi kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru. Ia meminta Pemda bergerak cepat mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas pangan.
“Kota Banjarmasin perlu melakukan effort yang cukup besar dalam menjaga inflasi agar tetap terjaga di rentang target, terkhusus pada komoditas pangan berupa telur ayam ras, daging ayam ras, serta komoditas perairan seperti ikan gabus dan ikan peda,” pesannya.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi demi pengendalian inflasi yang lebih efektif.
“(Nanti) kita (bisa) brainstorming ya sehingga solusi yang tepat untuk menjaga agar tidak melebihi target [inflasi] bisa dipertahankan,” pungkasnya.







