Warga Pandeglang Swadaya Bangun Jalan Rusak, Peran Pemkab Dipertanyakan

Posted on

Warga Kabupaten , Banten melakukan perbaikan jalan rusak secara swadaya. Peran Pemkab Pandeglang terkait hal ini pun dipertanyakan.

“Membangun jalan secara swadaya menjadi potret nyata dari dua sisi yang kontras, semangat gotong-royong masyarakat yang luar biasa, dan lemahnya kehadiran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar warganya,” kata Juru Bicara Nalar Pandeglang, Shobana Ilham kepada infocom, Rabu (21/5/2025).

Nalar Pandeglang adalah perkumpulan pemuda yang fokus pada pelayanan publik. Nalar juga pernah mengadakan lomba foto selfie jalan rusak di Pandeglang.

Ilham mempertanyakan peran pemerintah kabupaten dalam memberikan pelayanan insfratruktur berupa jalan umum. Ilham menuturkan seharusnya inisiatif memperbaiki jalan rusak datang dari pemerintah.

“Ketika masyarakat memilih untuk mengambil inisiatif membangun sendiri infrastruktur yang seharusnya menjadi kewajiban negara. Maka patut kita bertanya, di mana peran dan tanggung jawab pemerintah daerah, khususnya Pemkab Pandeglang,” ucapnya.

Menurutnya aksi warga memperbaiki jalan dengan uang iuran bersama adalah imbas dari pupusnya harapan kepada Pemkab Pandeglang. Ilham menekankan soal komitmen pemerataan pembangunan infrastruktur.

“Ketika pembangunan harus dilakukan secara gotong royong karena harapan kepada pemerintah telah pupus. Maka ini bukan prestasi, tapi justru kegagalan negara dalam menjamin pemerataan pembangunan,” katanya.

Ilham berharap pemerintah tergerak melihat aksi warga. “Jika rakyat sudah berbuat, maka tugas negara bukan sekadar berterima kasih, tetapi segera hadir, memperbaiki, dan menjamin hal serupa tak terus berulang,” imbuh dia.

Respons Pemkab

Pemkab mengaku senang perihal adanya berita viral soal kondisi jalan rusak. Hal itu karena agar pihak pemerintah pusat dan provinsi bisa mengetahui.

“Saya justru secara pribadi senang adanya viral jalan rusak. Biar pusat juga tau, provinsi juga tau,” kata Kepala Dinas PUPR Pandeglang, Asep Rahmat.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Menurutnya Dinas PUPR bekerja berdasarkan anggaran yang tersedia. “Kalau kami dinas teknis, jadi kalau dikasih anggaran sekian, kami kerjakan. Jadi saya mengucapkan terimakasih kasih kepada masyarakat, media, yang memviralkan jalan,” imbuhnya.

Asep mengatakan pada tahun ini Pemkab Pandeglang hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan jalan. Pembangunan ini dialokasikan untuk anggota DPRD melalui pokok pikiran (Pokir).

“Tahun ini ada pembangunan jalan dari Pokir, kurang lebih Rp 10 miliar,” katanya.

Asep mengungkapkan ruas jalan milik Pemkab Pandeglang sepanjang 700 Km. Sedangkan masuk kategori rusak sepanjang 251 Km.

“700 km yang menjadi kewenangan kabupaten yang rusak berat 251 Km,” ungkapnya.

Sebagai informasi, fenomena warga di Kabupaten Pandeglang secara swadaya memperbaiki jalan yang rusak. Hal itu dilakukan karena pemerintah dinilai tak kunjung melakukan perbaikan.

Warga Desa Ciseureuhen, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, misalnya. Mereka melakukan perbaikan jalan yang rusak hampir 20 tahun.

“Daripada nunggu dari pemerintah belum ada, jadi kita inisiatif sendiri masyarakat mengadakan swadaya,” kata warga setempat bernama Halimah saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/5).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *