Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, , menilai penyelidikan yang dilakukan polisi dalam kasus demonstrasi berujung ricuh di Jakarta pada akhir Agustus lalu transparan. Yusril mengaku sudah mengecek ke lapangan.
“Kalau sekarang kita sudah mengambil langkah-langkah yang transparan seperti itu, dan saya sudah melakukan pengecekan di lapangan dan saya kira terbuka semua wartawan hadir, teman-teman bisa masuk ke dalam dan bisa mengambil gambar-gambar, tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi dan proses yang berlangsung secara transparan,” kata Yusril di kanal YouTube miliknya, Minggu (14/9/2025).
Tak hanya itu, kata Yusril, Polri juga melakukan penegakan hukum terhadap tujuh anggota Brimob terkait driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis). Yusril menyebut pengusutan kasus itu juga melibatkan Komnas HAM hingga LPSK.
“Begitu juga ketika aparat kepolisian bertindak terhadap 7 anggota Brimob yang disangka melakukan suatu kesalahan ketidakprofesionalan mengakibatkan meninggalnya almarhum Affan,” ujarnya.
“Dan itu ketika dilakukan langkah hukum itu semua dilibatkan, Komnas dilibatkan, komisi perlindungan saksi dan korban dilibatkan begitu juga komisi-komisi yang lain ya terkait dengan proses penyidikan dan penyelidikan yang sedang berlaku sekarang,” imbuhnya.
Yusril menilai Polri telah terbuka dan transparan terkait penyelidikan demo ricuh dan kasus tewasnya Affan. Menurut Yusril, keterbukaan itu tidak pernah dilanggar.
“Jadi proses keterbukaan itu tidak pernah dilanggar dan tidak ada wartawan yang kemudian tidak boleh mengakses berita, proses penegakan hukum ini berlaku secara transparan,” katanya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.