Dishub Curigai ‘Pak Ogah’ di Balik Matinya Lampu Lalin di Cawang

Posted on

Lampu lalu lintas (lalin) di persimpangan jalan kawasan Cawang, Jakarta Timur (Jaktim), diduga disabotase atau sengaja dipadamkan. Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jaktim mengatakan ada beberapa faktor penyebab padamnya traffic light (TL) tersebut.

“Kemarin memang lampu lalu lintas (traffic light/TL) itu kadang-kadang mati. Bisa karena faktor teknis maupun nonteknis ya,” kata Renny Dwi Astuti, dilansir Antara, Rabu (23/7/2025).

Dugaan sabotase atas lampu lalin itu mencuat setelah beredarnya video anggota Dishub Jakarta mengecek kondisi di tempat kejadian perkara (TKP). Dalam video itu, terlihat lampu lalu lintas di Cawang itu dalam kondisi mati diduga dirusak pengatur lalin informal yang biasa disebut ‘Pak Ogah’.

Dalam video, tampak lampu lalin tersebut dalam kondisi mati. Petugas kemudian mengecek kotak kontrol lampu lalin. Ternyata lampu lalin tersebut dalam kondisi mati.

Diduga lampu lalin itu dimatikan pak ogah dengan tujuan membuat pengendara kebingungan sehingga mengikuti instruksi dari pak ogah tersebut. Renny menyebutkan insiden padamnya lampu lalu lintas itu sudah beberapa kali terjadi dan kerap disebabkan oleh gangguan nonteknis.

“Lampu TL di Cawang itu memang kadang mati. Penyebabnya bisa teknis, seperti gangguan kabel, atau nonteknis seperti miniature circuit breaker (MCB)-nya dimatikan, kabel dipotong, bahkan dicuri. Nah, itu yang sering kejadian di lapangan,” jelas Renny.

Menurut dia, dalam beberapa kasus, oknum yang dikenal sebagai Pak Ogah sengaja mematikan lampu lalu lintas untuk bisa mengatur kendaraan secara manual di simpang jalan.

Lalu, mereka bisa meminta uang kepada para pengendara. Hal tersebut berbeda dengan pengamen yang mencari uang saat lampu merah menyala.

“Kalau Pak Ogah maunya lampu TL mati, supaya dia bisa atur lalu lintas dan dapat uang. Tapi kalau pengamen beda, mereka justru pengennya lampu TL hidup karena saat lampu merah menyala mereka bisa ngamen,” ucap Renny.

Saat ini, lampu lalu lintas di kawasan tersebut sudah menyala normal. Pak Ogah yang diduga mematikan lampu merah tak terlihat, dan lalu lintas berjalan sesuai dengan sinyal lampu.

Renny menyebutkan pihaknya terus berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa dan warga juga diimbau segera melapor jika melihat aksi mencurigakan di sekitar fasilitas lalu lintas.