Kementerian Agama (Kemenag) mulai memberangkatkan Petugas Penyelenggara Ibadah (PPIH) Arab Saudi hari ini. Kemenag meminta para petugas haji menjaga nama baik Indonesia selama bertugas di Saudi.
Ada 388 orang petugas haji yang diberangkatkan pada gelombang pertama ini. Upacara pelepasan dipimpin oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (28/4/2025).
“Saya tahu dari tadi anda berdiri, semua yang akan melayani jemaah haji di Madinah dan di Bandara. Saya tahu tadi anda berdiri, ada 1 jam? Nanti di sana 12 jam, Pak, Bu, dan betul-betul sulit waktu untuk mencari, bukan hanya tempat duduk, tapi waktu duduk pun sudah susah,” kata Hilman.
Hilman mengatakan 388 petugas yang diberangkatkan hari ini terdiri atas sejumlah lembaga dan instansi, seperti TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, hingga ormas Islam. Para petugas yang berangkat hari ini akan bertugas di daerah kerja bandara dan daerah kerja Madinah. Sementara petugas untuk daerah kerja Makkah akan diberangkatkan pada gelombang kedua.
Sebagai informasi, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu anggota jemaah untuk tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 203.320 orang merupakan jemaah haji reguler yang akan dilayani para petugas haji Kemenag.
Indonesia awalnya mendapat kuota petugas haji 1% dari total jemaah haji, atau sekitar 2.210 orang. Setelah melewat proses lobi yang dilakukan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Saudi akhirnya mengembalikan kuota petugas menjadi 2%. Hilman pun bersyukur dengan kondisi tersebut.
“Insyaallah kerja Anda akan sedikit ringan, sedikit saja, tetap berat, petugas haji dengan penuh dedikasi melayani dan juga mempertimbangkan bahwa tugas kita adalah untuk melayani di sana. Bukan untuk memenuhi dahaga spiritual masing masing, saya tahu sebagian besar dari anda sudah berapa kali menjadi petugas, tetapi sebagian yang lain belum pernah bertugas,” ujarnya.
Hilman berharap para petugas haji menjaga kesehatan selama bertugas di Saudi. Dia juga meminta para petugas menjaga nama baik Indonesia di hadapan jemaah haji yang berasal dari berbagai negara.
“Melayani jemaah haji tetapi ada waktunya ada istirahat, yang ketiga tolong jaga nama baik Republik Indonesia, anda adalah duta bangsa yang akan dilihat oleh seluruh delegasi haji dunia,” tegasnya.
Dia juga meminta para petugas haji bijak dalam penggunaan media sosial. Dia berharap petugas tidak pamer di media sosial.
“Media sosial digunakan secara bijak dan mereka harus konsisten. Tidak boleh meninggalkan tugas apalagi mengganti seragam. Jalan-jalan ke kota lain membuka seragam itu terlarang dan akan kena sanksi berat. Itu tidak bisa dilakukan oleh petugas,” ujarnya.