Megawati Hadiri Teater Seni Musik Bung Karno dan Imam Al-Bukhari

Posted on

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIPmenghadiri acara teater seni musik tentang sejarah Presiden ke-1 RI dan Imam Al-Bukhari. Megawati menyebut kilas sejarah relasi Bung Karno dan Imam Bukhari mengandung pesan kebenaran akan selalu menemukan jalannya

Teater seni musik itu digelar di Gedung Kesenian Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025). Megawati mulanya menceritakan dulu pernah tak menyangka bahwa kehidupan di Uzbekistan sangat hangat.

“Uzbekistan adalah negara yang kaya akan sejarah peradaban Islam. Ketika saya ke sana untuk pertama kali, saya sangat tidak menyangka kehidupannya sangat hangat, tempatnya sangat indah seperti tadi sedikit digambarkan, mereka sangat suka dengan tanaman dengan yang namanya tumbuh-tumbuhan,” kata Megawati dalam sambutannya.

Megawati mengatakan Uzbekistan merupakan bagian sejarah spiritual Indonesia. Dia mengatakan Bung Karno yang meninggalkan jejak sejarah persahabatan itu dengan peribahasa jauh di mata dekat di hati.

“Bagi rakyat Indonesia, Uzbekistan bukan hanya sebuah negara di Asia Tengah, ia adalah bagian dari sejarah spiritual bangsa kita. Jejak-jejak dari Presiden pertama Republik Indonesia yang telah menautkan persahabatan,” kata Megawati.

“Bung Karno pernah menggambarkan rakyat Uzbekistan dengan peribahasa, jauh di mata, dekat di hati, dan rakyat Uzbekistan memiliki ungkapan serupa, jika hati kita dekat, jarak bukanlah penghalang,” imbuhnya.

Dia mengatakan acara ini merupakan jembatan sejarah dan perasaan antara Indonesia dan Uzbekistan. Dia menuturkan persahabatan Indonesia dan Uzbekistan lahir dari penghormatan dan cinta pada sejarah bersama.

“Acara malam hari ini bukan hanya sebuah pertunjukan tapi juga sebuah jembatan sejarah dan perasaan. Kolaborasi para aktor, pemusik, penulis naskah dan sutradara dari Indonesia dan Uzbekistan adalah bentuk nyata dari persahabatan yang lahir dari penghormatan dan cinta pada sejarah bersama,” ujarnya.

Megawati memuji semua pihak dan talent yang berkontribusi dalam acara ini. Dia mengatakan kisah Bung Karno dan Imam Al-Bukhari menjadi harapan untuk masa depan.

“Kepada para pemain, kru dan penyelenggara, kalian harus yakin bukan hanya mengangkat kisah masa lalu, tapi juga menanamkan benih harapan untuk masa depan,” ujarnya.

Megawati lalu menyampaikan tentang buku dari Buddha Gautama yang dibacanya. Dia mengatakan buku itu mengandung pesan bahwa kebenaran pasti akan selalu menang.

“Semoga kisah Imam Al-Bukhari dan Bung Karno ini menjadi pengingat bahwa ilmu, iman, dan keberanian selalu akan menemukan jalannya. Karena saya membaca dari Buddha Gautama yang mengatakan bahwa kebenaran itu pasti menang. Sehingga di sini, dalam pidato saya, saya sangat yakin bahwa kalau kita benar-benar menjadi manusia seutuhnya, saya yakin maka kebenaranlah yang selalu pasti akan menang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Megawati berharap persahabatan Indonesia dan Uzbekistan akan terus terjalin. Dia mengajak semua pihak menjaga persahabatan itu dengan cinta kasih.

“Saya selalu berharap dan berdoa agar persahabatan antara bangsa Uzbekistan dan Indonesia akan terus hidup. Selalu kita menjaganya dengan rasa hormat, penghargaan, dan yang terutama adalah cinta kasih,” ujarnya.