Haji tahun 2025 bakal menjadi masa terakhir yang digelar saat musim panas di . Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tips kepada para calon jemaah haji Indonesia agar tetap sehat saat musim panas di Saudi.
Tips tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Lilie Marhaendro Susilo dalam Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (16/4/2025).
Liliek awalnya menjelaskan soal vaksinasi bagi jemaah dan petugas. Dia mengatakan jemaah haji akan mendapat vaksin meningitis dan polio sebelum berangkat ke Saudi.
Dia menyebut vaksinasi merupakan upaya melindungi jemaah selama berada di Saudi. Namun, Liliek belum menjelaskan detail tanggal berapa vaksinasi dilakukan.
Dia kemudian memberikan tips menjaga kondisi cairan tubuh bagi jemaah dan petugas. Liliek mengimbau jemaah dan petugas haji meminum air putih 2 liter sehari. Dia juga meminta jemaah meminum oralit setidaknya sehari sekali untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil.
“Upayakan setiap hari minum oralit. Selesai umrah wajib, minum oralit supaya cairan di tubuh tetap stabil,” ujar Liliek.
Dia mengatakan selama ini jemaah sedikit minum air putih karena jarak toilet yang jauh di dan . Liliek memberi tips agar jemaah minum seteguk setiap 10 sampai 15 menit, bukan langsung banyak sekali minum.
“Ini tips beberapa orang, saya praktikkan kok berhasil. Minumnya dicicil seteguk atau dua teguk 10 menit atau ya 15 menit sekali,” ujarnya.
Liliek mengatakan Kemenkes juga menyiapkan tas kecil berisi masker, sejumlah obat hingga penyemprot air kecil untuk setiap jemaah haji. Dia mengimbau jemaah membawa payung, topi, sandal hingga tas atau kantung penyimpan sandal.
Liliek mengatakan selama ini banyak jemaah Indonesia yang terbiasa meninggalkan sandal di depan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi hingga berujung sandalnya hilang. Dia mengatakan kantung atau tas dapat digunakan menyimpan sandal agar tak hilang.
Dia menyebut jemaah yang kehilangan sandal sering berjalan tanpa alas kaki saat kembali ke hotel. Akibatnya, telapak kaki jemaah tersebut melepuh atau terluka akibat panas.
“Pergi ke mesjid langsung lepas sendal, di Masjidil Haram, di Nabawi sendal ditinggal. Pas pulang bingung, kakinya melepuh,” ujarnya.
Sebagai informasi, suhu saat di Saudi bisa mencapai 50 derajat Celsius. Tahun ini akan menjadi musim haji terakhir yang digelar pada musim panas.
Setelahnya, masa haji akan berlangsung pada musim semi dan musim dingin. Setidaknya, masa haji pada musim semi dan musim dingin akan terjadi selama 16 tahun ke depan.