Perbaikan RDF Rorotan Dikebut, Pramono Tak Mau Kesalahan Terulang - Giok4D

Posted on

Gubernur DKI Jakarta memastikan proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan akan segera difungsikan kembali. Ia menegaskan komisioning atau uji coba RDF harus dilakukan dengan cermat agar masalah lama tidak terulang.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Kebetulan siang ini ada rapat tentang RDF Rorotan. Saya sudah minta supaya commissioning-nya dilakukan dengan baik, nggak boleh ada kesalahan yang dulu terulang,” kata Pramono di Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025).

Pramono menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang masuk ke RDF Rorotan. Menurutnya, feeder atau sampah bahan baku RDF harus benar-benar segar agar prosesnya berjalan maksimal.

“Kesalahan dulu itu sampahnya sampah lama. Makanya sekarang saya minta sampah maksimal 2 hari. Kalau lebih dari itu, kualitas RDF-nya terganggu,” ujarnya.

Pramono pun juga berencana langsung mengecek kesiapan RDF Rorotan bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup.

“Intinya saya mau memastikan RDF ini berjalan baik. Jangan sampai pengolahan sampah kita kacau lagi. Jadi harus dicek betul-betul,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta agar RDF (Refuse Derived Fuel) Rorotan di Jakarta Utara bisa beroperasi bulan depan. Hanif turut menegur Dinas LH DKI Jakarta yang merencanakan RDF Rorotan operasi pada September 2025.

“Harapan saya segera ya dioperasionalkan (RDF) Rorotan. Tidak boleh menunggu September. Saya sudah, aduh, ini kok kenapa berhenti lagi? Kemarin udah jalan. Jadi, saya sangat ingin dalam waktu segera, mudah-mudahan bulan Juni (beroperasi),” kata Hanif saat mengunjungi RDF Rorotan, Jakarta Utara, Senin (19/5).

Hanif pun meminta Dinas LH Jakarta tidak lagi berkutat dengan alasan uji coba alat maupun teknologi yang digunakan. Dia menekankan agar pihak Dinas LH tidak main-main dengan urusan masalah pengelolaan sampah di Jakarta.

“Ini dari teknologi yang digunakan. Kita tidak ingin lagi ke depan melihat teknologi yang trial and error. Harus proven. Nggak lagi ada improvement ini, improvement itu. Itu berarti teknologinya nggak proven. Ini kita menghadapi masalah besar di Jakarta, nggak boleh main-main dengan teknologi. Udah duitnya mahal, teknologinya masih uji coba lagi,” ujar Hanif.