Terima Kunjungan Dubes Spanyol, Menbud Bahas Kelanjutan Kerja Sama Budaya

Posted on

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menerima kunjungan perpisahan kehormatan Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia, Republik Demokratik Timor-Leste, dan ASEAN, H.E. Francisco de Asís Aguilera Aranda. Kunjungan ini menandai akhir masa tugas Francisco sebagai Duta Besar Kerajaan Spanyol di Indonesia setelah empat tahun.

Kunjungan ini sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan persahabatan dan kerja sama budaya antarkedua negara. Dalam kesempatan tersebut, Fadli mengapresiasi kontribusi kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Spanyol, khususnya dalam bidang kebudayaan. Ia juga mengajak Dubes Spanyol untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama budaya antarkedua negara.

“Saya menyampaikan selamat kepada H.E. Francisco de Asís Aguilera Aranda yang telah menyelesaikan masa tugas sebagai Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia, yang telah memberikan kontribusi besar dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Spanyol,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).

“Indonesia dan Spanyol memiliki kerangka kerja sama kebudayaan melalui Agreement on Cultural and Education Cooperation yang ditandatangani tahun 2004, kami mengajak untuk menindaklanjuti atau memperbaharui kesepakatan tersebut,” imbuh Fadli.

Pada kesempatan tersebut, Fadli menyampaikan inisiasi Indonesia untuk mendirikan Rumah Budaya Indonesia. “Ke depan, kami akan menjajaki pendirian Rumah Budaya Indonesia, yang saya yakini memiliki peran penting dalam memperkuat kehadiran Indonesia di Eropa,” jelas Fadli.

Ia juga mengapresiasi Instituto Cervantes sebagai salah satu ruang untuk mempelajari bahasa dan budaya Spanyol. Menurutnya, kehadiran Instituto Cervantes sejalan dengan komitmen bersama dalam hal diplomasi budaya.

Namun, Fadli mengatakan saat ini keberadaan Instituto Cervantes sudah tidak aktif di Indonesia berkenaan dengan absennya dukungan pihak mitra di tingkat lokal. Melihat kondisi ini, ia mengaku sigap menginisiasi peluang kerja sama literasi dengan sejumlah universitas di Indonesia. Ia juga menyebut beberapa perguruan tinggi yang berpotensi untuk dikerjasamakan lebih lanjut.

Dalam kesempatan, Fadli juga membahas mengenai rencana penyelenggaraan CHANDI Summit di awal September 2025 mendatang. Ia pun mengundang delegasi Kementerian Kebudayaan Kerajaan Spanyol untuk turut serta. Fadli juga menyampaikan pentingnya menjajaki kerja sama bidang perfilman, termasuk skema co-production.

“Kami dengan hormat mengundang Menteri Kebudayaan Spanyol dan para pemangku kepentingan budaya Spanyol untuk berpartisipasi dalam CHANDI Summit 2025,” katanya.

“Kami berharap Dubes selanjutnya dapat melanjutkan fondasi kuat yang telah dibangun dan terus menjunjung semangat persahabatan serta kerja sama, sehingga hubungan bilateral Indonesia-Spanyol dapat terus berkelanjutan dan berdampak di masa mendatang,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Fadli juga menyampaikan pentingnya menjajaki kerja sama bidang perfilman, termasuk skema co-production melalui kemajuan informasi teknologi informasi, kecerdasan artifisial, dan aspek lainnya.

Sementara itu, Dubes Spanyol mengapresiasi kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan. Ia juga menyambut baik peluang kerja sama pengembangan Instituto Cervantes dengan sejumlah universitas Indonesia.

Menutup diskusi, Fransisco menyampaikan Pemerintah Spanyol mendukung kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan melalui Kedutaan Besar dan Kementerian.

“Keberadaan Kementerian Kebudayaan di Indonesia saat ini sangat membantu, artinya sudah ada otoritas di balik projek ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berlangsung di lantai 8 gedung Kementerian Kebudayaan, Fadli turut didampingi oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti dan Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri. Mereka turut menyinggung kerja sama registrasi inskripsi Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO, salah satunya melalui nominasi tambahan.