Trump Bilang Gencatan Senjata: Israel Manut, Iran Tak Sepakat

Posted on

Presiden Amerika Serikat (AS) mengklaim dan sepakat gencatan senjata. Ia mengklaim gencatan senjata itu berlaku enam jam setelah pengumuman itu berlaku.

“SELAMAT UNTUK SEMUA PIHAK!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seraya menyatakan bahwa gencatan senjata akan dimulai setelah kedua negara menyelesaikan “misi terakhir mereka yang sedang berlangsung.”

“Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata terlebih dahulu. Pada jam ke-12, Israel akan menyusul memulai gencatan senjata. Dan pada jam ke-24, dunia akan menyambut secara resmi berakhirnya perang 12 hari,” ujar Trump.

“Dengan asumsi semua berjalan sesuai rencana, dan saya yakin akan begitu, saya ingin mengucapkan selamat kepada Israel dan Iran atas ketahanan, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai ‘PERANG 12 HARI’,” tulis Trump.

Trump mengklaim bahwa ia berhasil menengahi kesepakatan gencatan senjata ini melalui percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (23/06), menurut laporan Reuters.

Tim Trump juga menjalin komunikasi dengan pejabat Iran, mengutip seorang pejabat senior Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel bersedia melakukan gencatan senjata selama Iran tidak melancarkan serangan baru. Sementara itu, Iran disebut telah memberi sinyal positif untuk mematuhi kesepakatan tersebut.

Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dan utusan khusus AS Steve Witkoff juga disebut terlibat dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan Iran.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pada Selasa (24/06) bahwa tidak ada “kesepakatan” terkait gencatan senjata, setelah Trump mengklaim hal tersebut di media sosial.

“Sampai saat ini, TIDAK ada ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi di platform X.

Namun, ia menyatakan bahwa jika Israel menghentikan serangannya sebelum pukul 4 pagi waktu Teheran (7:30 WIB), maka Iran “tidak berniat melanjutkan respons setelah itu.”

Araghchi juga mengatakan bahwa keputusan akhir soal penghentian operasi militer Iran akan diputuskan kemudian. Dalam unggahan yang ditayangkan beberapa menit setelahnya, Araghchi menyebut bahwa operasi militer Iran “berlanjut hingga menit terakhir, yakni pukul 4 pagi.”

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Pemerintah Israel mengklaim telah menyetujui “gencatan senjata bilateral” dengan Iran. Pemerintah Israel mengklaim operasi militer mereka terhadap Iran, yang disebut “Operation Rising Lion” telah mencapai “kesuksesan yang luar biasa”.

“Tadi malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan kabinet… untuk mengumumkan bahwa Israel telah mencapai semua tujuan Operation Rising Lion dan banyak hal lainnya,” demikian pernyataan pemerintah Israel.

“Dalam Operation Rising Lion, negara Israel mencapai prestasi bersejarah yang luar biasa dan menempatkan dirinya setara dengan kekuatan dunia. Ini adalah kesuksesan yang luar biasa bagi rakyat Israel dan para pejuangnya yang menyingkirkan dua ancaman eksistensial bagi negara kita, dan memastikan keabadian Israel,” demikian pernyataan tersebut.

Disebutkan juga oleh otoritas Tel Aviv bahwa: “Israel telah menghilangkan ancaman eksistensial langsung dan ganda — baik dalam domain nuklir maupun dalam ranah rudal balistik.”

Dua rudal ditembakkan dari Iran pada Selasa (24/6) pagi. Rudal-rudal Teheran itu memicu suara sirene peringatan serangan udara yang meraung-raung di wilayah utara Israel.

“Dua rudal diluncurkan dari Iran dan berhasil dicegat,” ucap seorang pejabat militer Israel, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP.

Militer Israel mengatakan penduduk setempat dapat meninggalkan tempat perlindungan sekitar 15 menit setelah peringatan pertama dirilis. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz telah memerintahkan respons tegas terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Iran.

“Saya menginstruksikan militer Israel untuk merespons dengan tegas pelanggaran gencatan senjata oleh Iran dengan melancarkan serangan kuat terhadap target rezim di jantung Teheran,” kata Katz dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.

Tonton juga “Kesalnya Trump ke Israel dan Iran Sampai Sebut F**k” di sini:

Menlu Iran: Belum ada kesepakatan gencatan senjata

Israel Manut

2 Rudal Iran Melesat Saat Gencatan Senjata