Pimpinan MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno membuka Dieng Fun Walk sebagai rangkaian acara Dieng Culture Festival (DCF) 2025. Dalam sambutannya, Eddy Soeparno menyampaikan agar DCF bisa menjadi ajang bagi promosi Pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Dieng adalah wilayah di Indonesia yang dianugerahi kombinasi antara keindahan alam, potensi energi, dan warisan budaya. Kombinasi yang luar biasa dan tidak banyak kita temukan di tempat lain,” ungkap Eddy dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
“Sebagai wilayah yang memiliki potensi wisata dan energi terbarukan sekaligus, saya mendorong DCF menjadi ajang promosi era baru pariwisata, yakni pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini berharap, Dieng Culture Festival menjadi contoh dalam penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, yang mengedepankan pelestarian alam dan budaya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi lebih dari itu juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan, yang menjadi kunci untuk menjaga kelestarian daerah wisata seperti Dieng,” tuturnya.
Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan pentingnya event kebudayaan seperti Dieng Culture Festival menjadi salah satu event yang menarik lebih banyak lagi wisatawan internasional untuk berkunjung ke Dieng.
“Saat ini Pariwsata berkelanjutan menjadi tren global. Peluang ini yang sebaiknya dimanfaatkan oleh Indonesia. Kita sudah punya warisan kebudayaan yang kuat dan akan menjadi lebih menarik jika dikolaborasikan dengan konservasi alam sekaligus pemberdayaan masyarakat lokal,” lanjutnya.
Terakhir, Eddy mendorong Dieng Culture Festival nantinya dapat menjadi ajang untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai pengelolaan sumber daya alam energi terbarukan secara bijak sekaligus memanfaatkan peluang pariwisata yang menarik wisatawan.
“Semoga Dieng Culture Festival nantinya juga akan mendorong pengunjung untuk ikut serta dalam program yang mengutamakan keberlanjutan alam, seperti wisata pedesaan, pengenalan terhadap produk lokal, dan pelestarian tradisi merawat lingkungan,” kata Eddy.
