Beragam Respons Warga Jakarta soal Rencana Wisata Pulau Kucing | Info Giok4D

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) berencana menciptakan di Kepulauan Seribu, Jakarta, sebagai tempat penampungan kucing-kucing liar. Rencana itu menuai beragam respons dari masyarakat.

Bagi sebagian orang, Pulau Kucing bisa menjadi alternatif destinasi wisata yang menarik. Seperti halnya diungkapkan oleh Lifia (28), warga Jakarta Timur. Dia mengaku setuju rencana tersebut karena dapat memberikan tempat yang lebih baik bagi kucing-kucing liar.

“Setuju, karena ya bisa jadi tambahan destinasi wisata, terus mungkin jadi gak banyak kucing liar yang terlantar lagi. Plus aku juga kasian sih kalau liar gitu kan gak semua orang suka kucing. Banyak yang main tendang aja kan. Aku sedih liat yang begitu,” kata Lifia saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5/2025).

“Jadi ya kalau di sana kan bener dikunjunginnya sama orang yang suka kucing,” lanjutnya.

Lifia meyakini rencana ini akan menarik banyak pengunjung. Khususnya, para pecinta kucing sehingga bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan hewan tersebut.

“Seperti kafe kucing di PIK atau Serpong, kalau ada Pulau Kucing, pasti banyak pecinta kucing yang datang,” ujarnya.

Dia juga berharap agar pemerintah serius dalam mengelola Pulau Kucing. Menurutnya, saat ini banyak kucing-kucing yang memerlukan perawatan dengan baik.

“Harapan saya, kucing-kucing di pulau itu dirawat dengan baik, mulai dari kebutuhan makan, kebersihan tempat, hingga kesehatannya,” ungkapnya.

Selain itu, dia melihat adanya potensi penambahan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Di antaranya, seperti petugas penjaga pulau atau bahkan pekerja yang bertanggung jawab untuk merawat kucing-kucing tersebut.

“Ini bisa membuka peluang kerja baru, yang juga mendukung ekonomi lokal,” imbuhnya.

Hal berbeda diungkapkan Ivani (26). Dia mengaku tak setuju mengenai rencana Pulau Kucing. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih fokus pada masalah pencegahan kelahiran kucing liar dan program sterilisasi.

“Daripada membuat Pulau Kucing, lebih baik pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program sterilisasi hewan untuk menekan angka kelahiran kucing,” kata Ivani.

Dia lantas mempertanyakan pengelolaan Pulau Kucing. Dia mengaku khawatir mengenai pengelolaan Pulau Kucing.

“Apakah dari segi SDM dan fasilitas yang ada sudah siap? Khawatirnya program ini hanya sesaat saja, dan tidak ada kesinambungan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ivani menyarankan agar pemerintah lebih memprioritaskan masalah yang lebih krusial di Jakarta. Di antaranya, seperti masalah banjir yang hingga kini belum teratasi secara optimal.

“Daripada memikirkan kehewanan lebih baik anggaran Pulau Kucing difokuskan untuk pembenahan tata kota Jakarta yang belum optimal. Misal yaa banjir. saat ini persoalan banjir itu belum optimal untuk penyaluran airnya mungkin dan teknologi canggih yang bisa mengatasi banjir,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pramono meminta jika Pulau Kucing di Kepulauan Seribu, direalisasikan, maka nantinya tak hanya berfokus untuk kesejahteraan binatang itu tetapi juga bisa mendatangkan wisatawan.

“Kalau memang kita putuskan punya Pulau Kucing seperti di Jepang, maka itu harus bisa mendatangkan wisatawan. Yang paling penting, memberikan kesejahteraan bagi kucing,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Pusat, Jumat (9/5).

Pramono mengatakan saat ini laporan terbanyak di aplikasi JAKI adalah mengenai kucing. Salah satunya banyak masyarakat yang meminta sterilisasi kucing.

Lihat juga Video: Persiapan Pramono Anung Bikin Wisata Pulau Kucing

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.