Sayap bersenjata mengatakan akan menyerahkan jenazah tiga sandera Israel pada Minggu malam sebagai bagian dari pertukaran sandera dan tahanan. Hal itu perjanjian gencatan senjata antara Gaza dan Israel.
“Brigade Ezzedine Al-Qassam akan menyerahkan jenazah… yang ditemukan hari ini di sepanjang rute salah satu terowongan di Jalur Gaza selatan pukul 20.00 waktu Gaza (18.00 GMT),” kata kelompok itu di kanal Telegramnya, dilansir AFP, Senin (3/11/2025).
Meskipun terjadi gejolak sesekali, gencatan senjata yang rapuh telah berlangsung di Gaza sejak 10 Oktober di bawah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada pengembalian semua sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
Sejak gencatan senjata dimulai, Hamas telah membebaskan 20 sandera yang masih hidup dan mulai menyerahkan jenazah mereka yang tewas. Dari 28 jenazah, sejauh ini Hamas telah memulangkan 17 jenazah, termasuk 15 warga Israel, satu warga negara Thailand, dan satu warga Nepal.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Israel menuduh Hamas lamban dalam memulangkan jenazah-jenazah tersebut, sementara kelompok Palestina tersebut mengatakan prosesnya lambat karena banyak jenazah terkubur di bawah reruntuhan Gaza.
Sebuah kelompok kampanye Israel yang mewakili keluarga sandera telah menyerukan upaya “bertekad” untuk memulangkan jenazah para sandera yang masih hilang.
“Keluarga Sandera menuntut agar perdana menteri bertindak dengan tekad dan ketegasan untuk segera mewujudkan komitmen Hamas berdasarkan perjanjian tersebut dan mengembalikan semua sandera yang meninggal ke tangan Israel,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
