Wastra Nusantara yang diserahkan merupakan kain batik Sawunggaling dan kain ikat Sumba karya dari desainer terkemuka Indonesia, Edward Hutabarat. Kain-kain tersebut dipilih karena nilai budaya dan keunikan motifnya.
Adapun kain batik Sawunggaling dari Jawa Tengah dengan motif ayam jantan melambangkan kekuatan, martabat, dan kekokohan. Sementara kain ikat Sumba yang ditenun selama berminggu-minggu menyiratkan semangat ketekunan dan keterampilan.
“Penyerahan Wastra Nusantara ini merupakan bukti konsistensi Indonesia dalam merawat kebudayaan,” ucap Fadli dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025)..
“Budaya bukan hanya warisan, tetapi juga bentuk ekspresi masyarakatnya. Motif dalam kain merupakan bahasa tanpa kata yang dapat menggugah dialog dan meningkatkan apresiasi atas budaya Indonesia,” imbuhnya.
Fadli mengatakan wastra Nusantara ini akan ditempatkan di Indonesian Corner di UNESCO yang dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat internasional terhadap budaya Indonesia.
Dengan penyerahan Wastra Nusantara ini, Indonesia berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan UNESCO dalam bidang kebudayaan dan mempromosikan kekayaan budaya bangsa kepada masyarakat internasional.
Sementara itu, Assistant Director-General for Administration UNESCO, Madame Jennifer Linkins mengapresiasi upaya Indonesia dalam melestarikan warisan budaya.
“Penyerahan Wastra Nusantara ini merupakan contoh baik bagi negara-negara lain untuk memelihara warisan budaya mereka,” pungkasnya.
(akd/akd)
